Bara Api Yang Nihil Untuk Padam

Pada senja yang telah lalu, aku dibuat patah. Namun pada senja berikutnya, aku kembali menemukan harapan yang kupikir sinarnya telah sirna. Merpati dan jingga; selama raga ini bernyawa, kisahnya akan selalu tersemat di dalam dada.

Tatap yang bersinggungan terasa asing, tetapi kini kita saling memercik bising. Ada seribu satu kisah yang tak pernah kuceritakan pada ilalang yang menjulang dan hamparan padi yang sepi. Namun, perlu kamu ketahui; ada satu nama yang diam-diam memiliki tempat tersendiri pada baris aksaraku.

Perihal ia— sosok manis yang menjelma menjadi perekat pada kepinganku yang remuk redam. Cintaku, sebagai sinar mentari yang kilaunya begitu terik. Bara api yang nihil untuk padam. Abadi.

Komentar

Postingan Populer